Rabu, 06 Maret 2019

kitabun nikah (kitab tentang pernikahan) - bulughul maram min adillatil ahkam.

Kajian Kitabun Nikah yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Karya Imam Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya : Kitab yang membahas seputar masalah Pernikahan sesuai syari’at islam.

@ngajikitabbulughulmaram/S=0003/klik.

[994] – عن عبد الله بن مسعود رضي الله تعالى عنه قال : قال لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( يا معشر الشباب ، من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء )). <1> متفق عليه.

== <1>. الباءة : النكاح والتزوج . من المباءة ، وهي المنزل . لأن من تزوج امرأة بوأها منزلا ، أو لأنه يتبوأ من أهله أي يستمكن . والوجاء : الخصاء . وقيل : رض الخصيتين.

[994]- ‘Dari Abdullah bin Mas’ud semoga Allah ta’ala meridhainya berkata : bersabda kepada kami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk menjalani pernikahan maka hendaknya dia menikah maka sesungguhnya nikah itu akan lebih menundukkan bagi pandangan dan lebih menjaga bagi kemaluan dan barangsiapa belum mampu menikah maka hendaknya dia berpuasa maka sesungguhnya puasa itu baginya sebagai penahan sahwat’. <1>. Hadits Riwayat Bukhari Muslim.

== <1>. Alba-ah maknanya Nikah, Alba-ah berasal dari kata muba-ah maknanya adalah rumah, karena sesungguhnya orang yang menikah dengan seorang wanita, dia akan menempatkan wanita di rumah. Atau karena sesungguhnya orang yang menikah, dia akan menempatkan istrinya yakni dia akan menempati, dan alwija’ adalah pengembirian, dan dikatakan : menumbuk dua buah kelirnya.

[995]- وعن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم حمد الله وأثنى عليه ، وقال : لكني أنا أصلي وأنام ، وأصوم وأفطر ، وأتزوج النساء ، فمن رغب عن سنتي فليس مني <2> ، متفق عليه.

===<2>. للحديث سبب : جاء ثلاثة رهط إلى بيوت أزواج النبي صلى الله عليه وسلم يسألون عن عبادته فلما أخبروا كأنهم نقالوها فقالوا : أين نحن من رسول الله صلى الله عليه وسلم ؟ قد غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر ، فقال أحدهم : أما أنا فإني أصلي الليل أبدا ، وقال آخر : وأنا أصوم الدهر ولا أفطر ، وقال آخر : وأنا أعتزل النساء فلا أتزوج ، فجاء رسول الله صلى الله عليه وسلم إليهم فقال : أنتم قلتم كذا وكذا ن أما إني والله لأخشاكم لله وأتقاكم له ، ولكني أنا أصلي وأنام – الحديث.

[995]- dan dari anas bin malik semoga Allah meridhainya bahwa nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau memuji dan dan memuja Allah, dan beliau bersabda : akan tetapi saya sholat dan saya tidur, dan saya berpuasa dan saya tidak berpuasa, dan saya menikahi wanita, maka barangsiapa yang membenci dari sunahku maka dia bukan dari golonganku ; hadits riwayat bukhari muslim.

===<2>. Hadits ini memiliki sababul wurud (sebab terjadinya hadits ini) : ada 3 orang sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mendatangi rumah-rumah istri-istri nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mereka menanyakan tentang peribadahan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau ada dirumah maka setelah mereka diberitahu tentang peribadahan nabi shallallahu alaihi wa sallam seakan-akan mereka menganggap ibadah nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak banyak maka mereka mengatakan : dimana kami dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh Allah telah mengampuninya apa yang telah lewat dari dosanya dan apa yang akan datang maka salah seorang diantara mereka mengatakan : Adapun saya maka saya akan sholat malam selamanya, dan yang lainnya mengatakan : dan saya akan puasa sepanjang hari dan saya akan berpuasa terus-menerus, dan yang lainnya mengatakan : dan saya akan menjauhi wanita maka saya tidak akan menikah, maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang menemui mereka : Apakah kalian yang telah mengatakan demikian dan demikian, Adapun saya demi Allah adalah orang yang paling takut dan paling taqwa kepada Allah diantara kalian, akan tetapi saya sholat dan saya tidur – bacalah lengkapnya hadits ini.

[996]- وعنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأمرنا بالباءة وينهى عن التبتل نهيا شديدا ، ويقول : تزوجوا الولود الودود فإني مكاثر بكم الأنبياء يوم القيامة ؛ رواه احمد وصححه ابن حبان.

[996]- dan darinya (anas bin malik) dia berkata : adalah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau memerintahkan kami untuk menikah bagi orang yang mampu dan melarang dari tabattul (membujang tapi niatnya ibadah) dengan larangan keras, dan beliau bersabda : nikahilah oleh kalian wanita yang banyak melahirkan anak dan penyayang maka sesungguhnya saya akan berbangga dengan banyaknya kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan dishahihkan oleh oleh ibnu hibban.

[997]- وله شاهد عند أبي داود والنسائي وابن حبان من حديث معقل بن يسار.

[997]- dan hadits ini memiliki penguat pada riwayat abu dawud, annasai dan ibnu hibban dari hadits ma’qil bin yasar.

[998]- وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : تنكح المرأة لأربع : لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك ؛ متفق عليه مع بقية السبعة.

[998]- dan dari abu hurairah semoga Allah ta’ala meridhainya dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : wanita itu dinikahi karena 4 perkara, yaitu karena hartanya, karena kemuliaannya, karena kecantikannya dan karena agamanya maka pilihlah dan utamakan wanita yang memiliki agama dan kalahkan yang lainnya ; hadits riwayat bukhari muslim bersama sisanya imam yang tujuh.

[999]- وعنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا رفأ <3> إنسانا إذا تزوج قال : بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير ؛ رواه أحمد والأربعة وصححه الترمذي وابن خزيمة وابن حبان.

====<3>. الرفاء - بكسر الراء - : الموافقة وحسن العشرة ، من رفأ الثوب يعني إذا دعا للمتزوج بالموافقة وكان من عادتهم أن يقولوا : بالرفاء والبنين.

[999]- dan darinya (abu hurairah) bahwa nabi shallallahu ‘alaihi apabila beliau memberi ucapan selamat kepada seorang ketika dia telah menikah, beliau berkata : barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khoirin (semoga Allah memberkahi kamu dan semoga Allah memberikan barokah kepada kamu dan semoga Allah mengumpulkan kamu berdua sebagai suami istri dalam kebaikan ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan imam yang empat dan dishahihkan oleh attirmidzi dan ibnu khuzaimah dan ibnu hibban.

===<3>. Arrifau – dengan kasrah huruf ra - : maknanya adalah kecocokan dan bagus pergaulannya, man raffa-ats tsauba (siapa yang memperbaiki baju) yakni Apabila nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan bagi orang yang telah menikah dengan doa kebahagiaan dan diantara kebiasaan mereka (orang-orang jahiliyah) mereka mengucapkan : birrifai wal banin (semoga hidupnya bahagia dan banyak anak).

[1000]- وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : علمنا رسول الله صلى الله عليه وسلم التشهد في الحاجة : إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ، من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، ويقرأ ثلاث آيات <*> ؛ رواه أحمد والأربعة وحسنه الترمذي والحاكم.

===<*>. فسرها سفيان وهي : اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون ؛ الآية (102) من سورة آل عمران : واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا ؛ الآية الأولى من سورة النساء : اتقوا الله وقولوا قولا سديدا ؛ الآية (70) من سورة الأحزاب.

[1000]- dan dari abdullah bin mas’ud semoga Allah meridhainya, dia berkata : rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kami tasyahhud dalam satu keperluan : innal hamda lillah nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruhu wa na’udzu billahi min syururi anfusina, man yahdillahi fala mudhilla lah wa man yudhlil fala hadiya lah, wa asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh (sesungguhnya segala puji milik Allah, kami memuji-Nya, dan kami minta tolong kepada-Nya, dan kami mohon ampunan kepada-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari kejelekan diri-diri kami, barangsiapa yang Allah memberi hidayah maka tidak ada yang bisa menyesatkan kepadanya dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang bisa memberi hidayah kepadanya dan saya bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya dan beliau membaca 3 ayat ; hadits diriwayatkan oleh ahmad dan imam yang empat dan hadits ini dihasankan oleh attirmidzi dan alhakim.

===<*>. Sufyan menafsirkan 3 ayat tersebut adalah : ittaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun (bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadanya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam ) - al ayat (QS. Ali ‘imran : 102) : wattaqullahal ladzii tasa-aluna bihi wal arham, innallaha kana ‘alaikum raqiba (dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kalian saling meminta satu sama lainnya dan peliharalah hubungan silaturahmi dan sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu) – ayat yang pertama dari surat annisa’ : ittaqullaha wa quluu qaulan sadida (bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar) – al ayat (QS. Al Ahzab : 70).

[1001]- وعن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا خطب أحدكم المرأة فإن استطاع أن ينظر منها إلى ما يدعوه إلى نكاحها فليفعل ؛ رواه أحمد وأبو داود ورجاله ثقات وصححه الحاكم <*>.

===<*>. وفيه عند الحاكم قال جابر : فخطبت جارية فكنت أتخبأ لها حتى رأيت منها ما دعاني إلى نكاحها فتزوجتها ؛ ورواه أحمد وفيه أنها كانت من بني سلمة.

[1001]- dan dari jabir, dia berkata : rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila salah seorang diantara kalian hendak melamar seorang wanita maka jika dia melihat wanita itu, yaitu melihat kepada apa yang mendorong dia untuk menikahinya maka lakukanlah ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan abu dawud dan para perawi hadits ini terpercaya dan hadits ini dishahihkan oleh alhakim.

===<*>. dan didalam hadits tersebut pada riwayat alhakim, berkata jabir : maka ketika saya hendak melamar seorang gadis maka saya bersembunyi untuk melihat dia sehingga saya melihat wanita tersebut, yaitu melihat sesuatu yang mendorong saya untuk menikahinya maka saya menikahi wanita tersebut ; dan hadits yang diriwayatkan oleh ahmad dan didalam riwayat tersebut bahwasannya gadis tersebut dari bani salamah.

[1002]- وله شاهد عند الترمذي والنسائي عن المغيرة <*>.

===<*>. لفظه عن المغيرة أنه خطب امرأة فقال النبي صلى الله عليه وسلم : أنظر إليها فإنه أحرى أن يؤدم بينكما ؛ رواه الخمسة إلا أبو داود.

[1002]- dan hadits tersebut memiliki penguat dari jalan lain pada riwayat attirmidzi dan annasai dari almughirah.

===<*>. Lafadznya dari almughirah bahwasannya dia hendak melamar seorang wanita maka nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : lihatlah dia maka sesungguhnya hal itu lebih pantas untuk melanggengkan antara kalian berdua ; hadits ini diriwayatkan oleh imam yang lima kecuali abu dawud.

[1003]- وعند ابن ماجه وابن حبان من حديث محمد بن مسلمة <*>.

===<*>. ورواه أحمد عنه قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول : إذا ألقى الله في قلب امرئ خطبة امرأة فلا بأس أن ينظر إليها.

[1003]- dan pada riwayat ibnu majah dan ibnu hibban dari hadis muhammad bin maslamah.

===<*>. dan hadits yang diriwayatkan oleh imam ahmad darinya, dia mengatakan : saya mendengar nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila Allah memasukan dihati seseorang yang berkeinginan untuk melamar seorang wanita maka tidak mengapa untuk melihat wanita tersebut.

[1004]- ولمسلم عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لرجل تزوج امرأة : أنظرت إليها ؟ قال : لا ، قال : اذهب فانظر إليها.

[1004]- dan pada riwayat muslim dari abu hurairah bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada seorang laki-laki yang hendak menikah dengan seorang wanita : Apakah kamu sudah melihatnya ? laki-laki itu menjawab : belum, beliau bersabda : pergilah kamu maka lihatlah dia.

[1005]- وعن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا يخطب أحدكم على خطبة أخيه حتى يترك الخاطب قبله أو يأذن له ؛ متفق عليه واللفظ للبخاري.

[1005]- dan dari ibnu umar semoga Allah meridhai mereka berdua, dia berkata : Jangan salah seorang diantara kalian meminang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya sampai orany yang pertama kali melamarnya meninggalkannya atau dia mengizinkan kepadanya (orang yang kedua untuk melamarnya) ; hadits riwayat bukhari muslim dan lafadz hadits milik imam bukhari.

[1006]- وعن سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه قال : جاءت امرأة إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقالت : يا رسول الله ، جئت أهب لك نفسي ، فنظر إليها رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فصعد النظر فيها وصوبه ، ثم طأطأ رسول الله صلى الله صلى الله عليه وسلم رأسه ، فلما رأت المرأة أنه لم يقض فيها شيئا جلست ، فقام رجل من أصحابه ، فقال : يا رسول الله ، إن لم تكن لك بها حاجة فزوجيها ، قال : (( فهل عندك من شيئ ؟ )) فقال : لا ، والله يا رسول الله ، فقال : (( إِذهب إِلَي أَهلكَ ، فانظر هل تجد شيئا ؟ )) فذهب ، ثم رجع ، فقال : لا والله ، ما وجدت شيئا ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أُنظُرْ ولو خاتما من حديد )) ، فذهب ثم رجع ، فقال : لا والله ، يا رسول الله ، ولا خاتما من حديد ، ولكن هذا إزاري - قال سهل : ماله رداء - فلها نصفه ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( ما تصنع بإزارك ؟ إن لبسته لم يكن عليه منه شيئء ، وإن لبسته لم يكن عليك من شييء ، فجلس الرجل ، حتي إذا طال مجلسه قام ، فرآه رسول الله صلى الله عليه وسلم موليا ، فأمر به ، فدعي به ، فلما جاء قال : (( ماذا معك من القرآن ؟ )) قال : معي سورة كذا وسورة كذا ، عددها ، فقال : (( تقرؤهن عن ظهر قلبك ؟ )) قال : نعم ، قال : إذهب ، فقد ملكتكها بم معك من القرآن )) متفق عليه ، واللفظ لمسلم ؛ وفي رواية : قال له : انطلق فقد زوجتكها فعلمها من القرآن ؛ وفي رواية للبخاري : أمكناكها بما معك من القرآن.

[1006]- Dan dari sahl bin sa’d assa’idi semoga Allah meridhainya berkata : seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian wanita itu berkata : wahai Rasulullah, saya datang untuk menghibahkan diri saya kepada Engkau maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat wanita tersebut maka beliau mengangkat pandangan pada wanita tersebut dan menurunkan pandangannya, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menundukan kepalanya, maka ketika wanita mengetahui bahwa nabi tidak berkeinginan pada wanita tersebut sama sekali, wanita itu duduk, maka seorang laki-laki dari sahabat nabi berdiri, maka laki-laki itu berkata : wahai Rasulullah, jika tidak ada keinginan bagimu terhadap wanita tersebut maka nikahkanlah saya dengannya, beliau bertanya : maka apakah kamu memiliki sesuatu untuk mahar ? maka laki-laki itu menjawab : tidak, demi Allah ya Rasulullah, maka beliau berkata : pergilah kamu ke keluargamu maka lihatlah apakah kamu mendapati sesuatu untuk mahar, maka laki-laki itu pergi kemudian dia kembali, maka laki-laki itu berkata : tidak demi Allah, saya tidak mendapati apapun, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : lihatlah kembali walaupun cincin dari besi, maka laki-laki itu pergi kemudian dia kembali, maka orang tersebut berkata : tidak demi Allah ya Rasulullah, saya tidak mendapatkan meski cincin dari besi, tapi ini kain saya, berkata sahl : dia tidak memiliki pakaian atas maka pakaian ini sebagai mahar separahnya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : apa yang engkau lakukan dengan kainmu itu ? jika kamu memakai kain tersebut tidak ada sedikitpun pakaian untuk wanita tersebut, dan jika wanita itu memakai pakaian tersebut kamu tidak ada sesuatu dari pakaian tersebut, maka orang itu duduk sehingga ketika telah lama duduknya, dia berdiri maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya berpaling pergi menjauh maka beliau memerintahkan dia agar supaya dia di panggil maka setelah laki-laki itu datang, beliau bertanya : apa hafalan Alqur’an yang kamu miliki ? orang itu menjawab : saya memiliki surat ini dan ini, dia menghitung surat-surat yang dia hafal, maka beliau bertanya : apakah kamu membacanya dengan hafalanmu, orang itu menjawab : iya, beliau bersabda : pergilah kamu, maka sungguh saya telah menetapkan kamu menjadi suaminya dengan mahar hafalan Alqur’an yang kamu miliki, hadis riwayat bukhari muslim, dan lafadz hadis pada riwayat imam muslim ; dan pada satu riwayat bagi riwayat muslim : nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada orang itu : pergilah kamu maka sungguh saya telah menikahkan kamu dengan dia maka ajarilah dia dengan Alqur’an ; dan pada satu riwayat yang diriwayatkan oleh imam bukhari : telah saya tetapkan kamu bahwa dia adalah milikmu dengan mahar hafalan Alqur’an yang ada padamu.

[1007]- ولأبي داود عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : ما تحفظ ؟ قال : سورة البقرة والتي تليها ، قال : قم فعلمها عشرين آية.

[1007]- dan pada riwayat abu dawud dari abu hurairah semoga Allah meridhainya, rasul bertanya : Surat apa yang kamu hafal ? orang itu menjawab : surat albaqarah dan surat yang setelahnya, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : berdirilah kamu maka ajarkan dia 20 ayat dari surat tersebut.

[1008]-وعن عامر بن عبد الله بن الزبير عن أبيه رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : أعلنوا النكاح ؛ رواه أحمد وصححه الحاكم.

[1008]- dan dari ‘amir bin abdillah bin azzubair dari ayahnya semoga Allah meridhoi mereka semua bahwa rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : umumkanlah pernikahan itu ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan dishahihkan oleh alhakim.

[1009]- وعن أبي بردة بن أبي موسى عن أبيه رضي الله تعالى عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا نكاح إلا بولي ؛ رواه أحمد والأربعة وصححه ابن المديني والترمذي وابن حبان وأعل بالإرسال <*>.

<*>===. رواه شعبة والثوري عن أبي إسحاق السبيعي عن أبي بردة عن النبي صلى الله عليه وسلم مرسلا ورواه إسرائيل وغيره موصولا ؛ قال ابن القيم في تهذيب السنن : قال ابن المديني حديث إسرائيل صحيح ؛ وسئل عنه البخاري فقال : الزيادة من الثقة مقبولة وإسرائيل ثقة فإن كان شعبة والثوري أرسلاه فإن ذلك لا يضر الحديث ثم ذكر صحته من عدة الوجوه.

[1009]- dan dari abu burdah bin abi musa dari ayahnya semoga Allah ta’ala meridhoi mereka berdua, dia berkata : rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak sah nikah kecuali dengan wali ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan imam yang empat dan dishahihkan oleh ibnul madini, tirmidzi dan ibnul hibban dan ditetapkan ada cacat pada hadits ini karena mursal.

<*>.=== hadits ini diriwayatkan oleh syu’bah dan atstsauri dari abu ishaq assabi’i dari abu burdah dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara mursal (gugur sahabatnya) dan hadits ini diriwayatkan oleh israil dan selainnya secara mausal (bersambung sanadnya) ; berkata ibnul madini : haditsnya israil adalah shahih ; dan albukhori ditanya tentangnya, yaitu israil  maka dia berkata : tambahan dari perawi yang terpercaya itu diterima dan israil adalah orang yang terpercaya maka meskipun syu’bah dan atstsauri memursalkan hadits ini maka sesungguhnya hal itu tidak membahayakan hadits ini kemudian dia menyebutkan keshahihannya dari beberapa sisi.

[1010]- وروى الإمام أحمد عن الحسن عن عمران بن الحصين مرفوعا : لا نكاح إلا بولي وشاهدين.

[1010]- dan imam Ahmad telah meriwayatkan dari alhasan dari ‘imran bin husain secara marfu’ (disandarkan kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) : tidak ada pernikahan kecuali dengan wali dan dua orang saksi.

[1011]- وعن عائشة قالت : قال رسول الله عليه وسلم : أيما امرأة نكحت بغير إذن وليها فنكاحها باطل فإن دخل بها فلها المهر بما استحل من فرجها فإن اشتجروا فالسلطان ولي من لا ولي له ؛ أخرجه الأربعة إلا النسائي وصححه أبو عوانة وابن حبان والحاكم <**>.

<**>.=== قال الترمذي : والعمل في هذا الباب على حديث : لا نكاح إلا بولي ؛ عند أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وهكذا روي عن فقهاء التابعين أه ؛ وحكى ابن المنذر أنه لا يعرف عن أحد من الصحابة خلاف ذلك.

[1011]- dan dari ‘aisyah, dia berkata : bersabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Siapa saja dari wanita yang menikah tanpa izin dari walinya maka pernikahannya batil maka jika suami (yang menikah tanpa izin walinya) menggaulinya (wanita tersebut) maka wanita itu berhak mendapatkan mahar karena apa yang menghalalkan kehormatannya maka jika mereka (para wali) berselisih maka penguasa atau hakim itu adalah wali bagi orang yang tidak memiliki wali ; hadits ini dikeluarkan oleh imam yang empat kecuali annasai dan hadits ini dishahihkan oleh abu ‘awanah dan ibnu hibban dan alhakim.

<**>.=== Berkata attirmidzi : dan beramal pada bab ini berdasarkan hadits : Tidak ada pernikahan kecuali dengan wali ; menurut para ulama dari sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan demikian diriwayatkan dari ahli fiqh para tabi’in ; dan ibnu mundzir mengkisahkan bahwa tidak diketahui dari seorangpun dari sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyelisihi hal itu.

[1012]- وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : لا تنكح الأيم حتى تستامر ولا تنكح البكر حتى تستأذن ، قالوا : يا رسول الله ، وكيف إذنها ؟ قال : أن تسكت ؛ متفق عليه.

[1012]- dan dari abu hurairah semoga Allah ta’ala meridhainya bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : janda tidak boleh dinikahi sampai dimintai izin (diajak musyawarah) dan gadis tidak boleh dinikahi sampai dimintai izin, mereka (para sahabat) bertanya : dan bagaimana izinnya gadis itu ? nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : izinnya adalah diam ; hadits riwayat bukhari muslim.

[1013]- وعن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : الثيب أحق بنفسها من وليها والبكر تستأمر وإذنها سكونها ؛ رواه مسلم ؛ وفي لفظ : ليس للولي مع الثيب أمر واليتيمة تستأمر ؛ رواه أبو داود والنسائي وصححه ابن حبان.

[1013]- dan dari ibnu abbas bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : Janda itu lebih berhak terhadap dirinya dibandingkan walinya dan gadis supaya dimintai izin (keputusannya) dan izinnya gadis itu adalah diamnya dia ; hadits riwayat muslim ; dan dalam satu lafadz : Wali tidak memiliki urusan bersama janda dan gadis yang sudah dewasa dimintai izin atau keputusan (diajak musyawarah) ; hadits riwayat abu dawud dan annasai dan hadits ini dishahihkan oleh ibnu hibban.

[1014]- وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تزوج المرأة المرأة ولا تزوج المرأة نفسها (*) ؛ رواه ابن ماجه والدارقطني ورجاله ثقات.

(*).=== تمامه : فإن الزانية هي التي تزوج نفسها.

[1014]- dan dari abu hurairah semoga Allah ta’ala meridhainya, dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak boleh wanita menikahkan wanita dan tidak boleh wanita menikahkan dirinya sendiri ; hadits ini diriwayatkan oleh ibnu majah dan addaraquthni dan para perawi hadits ini terpercaya.

(*).=== Lengkapnya hadits ini : Maka sesungguhnya wanita yang berzina adalah wanita yang menikahkan dirinya sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar