Sabtu, 19 Januari 2019

Ngaji Mau'izhatul Mu'miniin - karya syaikh muhammad jamaluddin episode ketiga.

Kitab Mau'izhatul Mu'miniin min Ihyaa 'Uluumuddiin, Halaman : 6 (enam) ; karya Al 'Alamah Asy Syaikh Muhammad Jamaluddin Al Qasimi rahimahullahu ta'ala :

@ngajimau’izhatulmu’miniin/0003/klik.

فضيلة التعليم :
أما الآيات فقوله عزوجل : ( ولينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم لعلهم يحذرون ) والمراد هو التعليم والإرشاد ؛ وقوله تعالى : ( وإذ أخذ الله ميثاق الذين أوتوا الكتاب لتبيننه للناس ولا تكتمونه ) وهو إيجاب للتعليم ؛ وقوله تعالى : ( وإن فريقا منهم ليكتمون الحق وهم يعلمون ) وهو تحريم للكتمان كما قال تعالى في الشهادة : ( ومن يكتمها فإنه آثم قلبه ) ؛ وقال تعالى : ( ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا ) ؛ وقال تعالى : ( ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة ) ؛ وقال تعالى : ( ويعلمهم الكتاب والحكمة ) ؛ وأما الأخبار فقوله صلى الله عليه وسلم لما بعث معاذا إلى اليمن : (( لأن يهدى الله بك رجلا واحدا خير لك من الدنيا وما فيها ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( من علم علما فكتمه ألجمه الله يوم القيامة بلجام من النار )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( إن الله سبحانه وملائكته وأهل سمواته وأرضه حتى النملة فى جحرها وحتى الحوت فى البحر ليصلون على معلم الناس الخير )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : (( صدقة جارية ، أو علم ينتفع به ، أو ولد صالح يدعو له )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( الدال على الخير كفاعله )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( رحمة الله على خلفائى )) قيل : ومن خلفاؤك ؟ قال : (( الذين يحيون سنتي ويعلمونها عباد الله )).

Fadhiilatut ta’liimi :
Ammal aayaatu faqauluhu ‘azza wa jalla : [wa liyundziruu qaumahum idzaa raja’uu ilaihim la’allahum yahdzaruuna] wal muraadu huwat ta’liimu wal irsyaadu ; wa qauluhu ta’aalaa : [wa idz akhadzallaahu miitsaaqal ladziina uutul kitaaba layubayyinunnahu linnaasi wa laa yaktumuunahu wa huwa iijaabun litta’liimi ; wa qauluhu ta’aalaa : [wa inna fariiqan minhum layaktumuunal haqqa wa hum ya’lamuuna] wa huwa tahriimun lil kitmaani kamaa qaala ta’aalaa fisy syahaadati : [wa man yaktumhaa fa-innahu aatsimun qalbuhu] ; wa qaala ta’aalaa : [wa man ahsanu qaulan mimman da’aa ilallaahi wa ‘amila shaalihan] ; wa qaala ta’aalaa : [ud’u ilaa sabiila rabbika bil hikmati wal mau’izhatil hasanati] ; wa qaala ta’aalaa : [wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata] ; wa ammal akhbaaru faqauluhu shallallaahu ‘alaihi wa sallama lamma ba’atsa mu’aadzan ilal yamani : [la-an yahdiyallaahu bika rajulan waahidan khairun laka minad dunyaa wa maa fiihaa] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [man ‘alima ‘ilman fakatamahu aljamahullaahu yaumal qiyaamati bilijaamin minan naari] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [innallaaha subhaanahu wa malaa-ikatahu wa ahla samaawaatihi wa ardhihi hattan namlati fii hujrihaa wa hattal huuti fil bahri layushalluuna ‘alaa mu’allimin naasa alkhaira] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : idzaa maata ibnu aadama inqatha’a ‘amaluhu illaa min tsalaatsin : [shadaqatin jaariyatin, au ‘ilmin yuntafa’u bihi, au waladin shaalihin yad’uu lahu] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [addallu ‘alal khairi kafaa’ilihi] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [rahmatullaahi ‘alaa khulafaa-ii] qiila : wa man khulafaa-uka ? qaalaa : [alladziina yuhyuuna sunnatii wa yu’allimuunahaa ‘ibaadallaahi].

Keutamaan Mengajar Ilmu :
Adapun ayat-ayat tentang keutamaan mengajar adalah firman Allah 'azza wa jalla : 'Dan agar supaya mereka memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada kaumnya tersebut mudah-mudahan mereka dapat menjaga diri', [QS. At Taubah : 122] dan yang di maksud di sini adalah mengajarkan ilmu dan memberi petunjuk ; Dan firman Allah ta'ala : 'Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah di beri kitab yaitu hendaknya kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya', [QS. Ali Imran : 187] dan ayat ini mengandung kewajiban untuk mengajarkan ilmu ; Dan firman Allah ta'ala : 'Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahui', [QS. Al Baqarah : 146] dan ayat ini mengandung pengharaman untuk menyembunyikan ilmu, sebagaimana Allah ta'ala berfirman tentang persaksian : 'Dan barangsiapa yang menyembunyikannya maka sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya' [QS. Al Baqarah : 283] ; Dan firman Allah ta'ala : 'Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan amal yang shaleh' [QS. Fushshilat : 33] ; Dan firman Allah ta'ala : 'Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik' [QS. An Nahl : 125] ; Dan firman Allah ta'ala : 'Dan [para nabi dan pewarisnya] mengajarkan Al Kitab dan hikmah' [QS. Al Baqarah : 129] ; Dan adapun dalil dalam hadis adalah pesan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau menyuruh pergi mu'adz ke yaman untuk berdakwah : 'Sesungguhnya Allah memberi hidayah kepada satu orang lewat perantaramu itu lebih baik dari pada dunia dan isinya' ;  Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Barangsiapa mengetahui suatu ilmu lalu dia menyembunyikannya, Allah akan memakaikan dirinya tali kekang dengan tali kekang dari api neraka' ; Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Sesungguhnya Allah subhanahu dan malaikat-malaikatnya dan penduduk langit-langitnya dan penduduk buminya sampai semut di dalam gua-guanya dan ikan paus di lautan sungguh mereka mendoakan kepada orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia' ; Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : Apabila mati anak adam terputuslah amalnya kecuali tiga hal : 'Shodaqah jariyah, atau ilmu yang seorang itu bisa mengambil manfaat dengannya, atau anak yang shaleh yang mendoakan padanya' ; Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Orang yang menunjukan kebaikan pahalanya seperti orang yang melakukan' ; Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Rahmat Allah kepada khalifah-khalifahku' di tanyakan : Dan siapakah khalifah-khalifahmu ? beliau menjawab : 'Orang-orang yang menghidupkan sunnahku dan mereka ajarkan kepada hamba-hamba Allah'.

ومن الآثار ما روى عن معاذ أنه قال : تعلموا العلم ، فإن فى تعلمه لله خشية ، وطلبه عبادة ، ومدارسته تسبيح ، والبحث عنه جهاد ، وتعليمه من لا يعلمه صدقة ، وبذله لأهله قربة ، وهو الأنيس في الوحدة ، والصاحب في الخلوة ، والدليل على الدين ، والمصبر على البأساء والضراء ، يرفع الله به أقواما فيجعلهم في الخير قادة سادة هداة يقتدي بهم ، أدلة في الخير ، تقتص آثارهم ، وترمق أفعالهم ، يبلع العبد به منازل الأبرار والدرجات العلى ، والتفكر فيه يعدل بالصيام ، ومدارسته بالقيام ، به يطاع الله عز وجل ، وبه يعبد ، وبه يوحد ، ويمجد ، وبه يتورع ، وبه توصل الأرحام ، وبه يعرف الحلال والحرام ، وهو إمام والعمل تابعه ، يلهمه السعداء ، ويحرمه الأشقياء ؛ وقال الحسن رحمه الله : لولا العلماء لصار الناس مثل البهائم أي أنهم بالتعليم يخرجون الناس من حد البهيمية إلى حد الإنسانية.

Wa minal aatsaari maa ruwiya ‘an mu’aadzin annahu qaala : ta’allamul ‘ilma fa-inna fii ta’allumihi lillaahi khasyyatun, wa thalabihi ‘ibaadatun, wa mudaarasatihi tasbiihun wal bahtsi ‘anhu jihaadun, wa ta’liimihi man laa ya’lamuhu shadaqatun, wa badzlihi li-ahlihi qurbatun, wa huwal aniisu fil wahdati wash shaahibu fil khalwati wad daliilu ‘alad diini wal mushabbiru ‘alal ba’tsaa-i wadh dharraa-i, yarfa’ullaahu bihi aqwaaman fayaj’aluhum fil khairi qaadatan saadatan hudaatan yuqtadaa bihim, adillatan fil khairi yuqtashshu aatsaaruhum wa turmaqu af’aaluhum, yablughul ‘abdu bihi manaazilal abraari wad darajaatil ‘ulaa wat tafkiiru fiihi ya’dilu bish shiyaami wa mudaarasatuhu bil qiyaami, bihi yuthaa’ullaahu ‘azza wa jalla, wa bihi yu’badu, wa bihi yuwahhadu wa yumajjadu, wa bihi yutawarra’u, wa bihi tuushilul arhaamu, wa bihi yu’raful halaalu wal haraamu, wa huwa imaamun wal ‘amalu taabi’uhu, yulhanuhus su’adaa-u wa yuhramuhul asyqiyaa-u ; wa qaalal hasanu rahimahullaahu : laulal ‘ulamaa-u lashaaran naasu mitslal bahaa-imi ai annahum bit ta’liimi yukhrijuunan naasa min haddil bahaa-imi ilaa haddil insaaniyyati.

Dan adapun atsar [pendapat-pendapat para sahabat] adalah apa yang di riwayatkan dari mu'adz bahwasannya dia mengatakan : 'Pelajarilah sebuah pengetahuan, karena mempelajari itu adalah termasuk takwa atau menambah ketakwaan, dan mencari ilmu itu terhitung ibadah, dan mengulang-ulang ilmu seperti tasbih, dan membahas atau mengkaji ilmu lebih dalam itu termasuk jihad, dan mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak tahu itu di hitung shadaqah, dan menyerahkan ilmu kepada ahlinya itu termasuk upaya mendekatkan diri kepada Allah, dan akan merasa tenang dengan adanya ilmu ketika dalam keadaan sendirian, dan menjadi teman di saat dia menyepi, dan ilmu itu penunjuk agama, dan bersabar di atas kesengsaraan dan kesusahan, Allah mengangkat dengannya kaum-kaum maka menjadikan mereka dalam kebaikan sebagai panutan pemimpin penunjuk yang mengikuti terhadap mereka, penunjuk-penunjuk dalam kebaikan, yang di kisahkan jejak-jejak mereka dan di lihat perbuatan-perbuatan mereka, sampai dengannya seorang hamba kedudukan orang-orang yang baik dan derajat yang tinggi dan bertafakkur di dalamnya sederajat dengan pahala puasa dan orang yang mengulang-ulangi atau mempelajari ilmu itu sederajat dengan shalat malam, dengan ilmu orang lebih taat kepada Allah 'azza wa jalla, dan dengan ilmu orang bisa menyembah Allah, dengan ilmu orang mentauhidkan Allah dan dengan ilmu Allah di muliakan, dan dengan ilmu orang itu menjauhkan diri dari segala dosa, dan dengan ilmu di sambung hubungan silaturahmi, dan dengan ilmu di ketahui halal dan haram, dan ilmu itu adalah pemimpin dan amal mengikutinya, dan di beri ilham pleh ilmu orang-orang yang bahagia, dan di haramkan oleh ilmu orang-orang yang celaka ; Dan berkata Al Hasan semoga Allah merahmatinya : 'Seandainya tidak ada ulama maka manusia tidak ubahnya seperti binatang', maksudnya adalah bahwa dengan pembelajaran atau pendidikan manusia di keluarkan dari batas kehewanannya kepada batas-batas kemanusiaan.

<<<<<== teks sebelumnya_klik2 > < teks setelahnya_klik4 == >>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar