Kitab
Mau'izhatul
Mu'miniin min
Ihyaa 'Uluumuddiin, Halaman : 6 (enam) ; karya
Al 'Alamah Asy Syaikh Muhammad Jamaluddin Al Qasimi rahimahullahu ta'ala :
|
@ngajimau’izhatulmu’miniin/0003/klik.
|
فضيلة التعليم :
|
أما الآيات فقوله عزوجل : ( ولينذروا قومهم إذا
رجعوا إليهم لعلهم يحذرون ) والمراد هو التعليم والإرشاد ؛ وقوله تعالى : ( وإذ
أخذ الله ميثاق الذين أوتوا الكتاب لتبيننه للناس ولا تكتمونه ) وهو إيجاب
للتعليم ؛ وقوله تعالى : ( وإن فريقا منهم ليكتمون الحق وهم يعلمون ) وهو تحريم
للكتمان كما قال تعالى في الشهادة : ( ومن يكتمها فإنه آثم قلبه ) ؛ وقال تعالى
: ( ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا ) ؛ وقال تعالى : ( ادع إلى سبيل
ربك بالحكمة والموعظة الحسنة ) ؛ وقال تعالى : ( ويعلمهم الكتاب والحكمة ) ؛ وأما
الأخبار فقوله صلى الله عليه وسلم لما بعث معاذا إلى اليمن : (( لأن يهدى الله
بك رجلا واحدا خير لك من الدنيا وما فيها ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( من علم
علما فكتمه ألجمه الله يوم القيامة بلجام من النار )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم
: (( إن الله سبحانه وملائكته وأهل سمواته وأرضه حتى النملة فى جحرها وحتى الحوت
فى البحر ليصلون على معلم الناس الخير )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( إذا
مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : (( صدقة جارية ، أو علم ينتفع به ، أو ولد
صالح يدعو له )) ؛ وقال صلى الله عليه وسلم : (( الدال على الخير كفاعله )) ؛ وقال
صلى الله عليه وسلم : (( رحمة الله على خلفائى )) قيل : ومن خلفاؤك ؟ قال : ((
الذين يحيون سنتي ويعلمونها عباد الله )).
|
Fadhiilatut ta’liimi :
|
Ammal aayaatu faqauluhu ‘azza wa jalla : [wa
liyundziruu qaumahum idzaa raja’uu ilaihim la’allahum yahdzaruuna] wal
muraadu huwat ta’liimu wal irsyaadu ; wa qauluhu ta’aalaa : [wa idz
akhadzallaahu miitsaaqal ladziina uutul kitaaba layubayyinunnahu linnaasi wa
laa yaktumuunahu wa huwa iijaabun litta’liimi ; wa qauluhu ta’aalaa : [wa
inna fariiqan minhum layaktumuunal haqqa wa hum ya’lamuuna] wa huwa tahriimun
lil kitmaani kamaa qaala ta’aalaa fisy syahaadati : [wa man yaktumhaa
fa-innahu aatsimun qalbuhu] ; wa qaala ta’aalaa : [wa man ahsanu qaulan
mimman da’aa ilallaahi wa ‘amila shaalihan] ; wa qaala ta’aalaa : [ud’u ilaa
sabiila rabbika bil hikmati wal mau’izhatil hasanati] ; wa qaala ta’aalaa :
[wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata] ; wa ammal akhbaaru faqauluhu
shallallaahu ‘alaihi wa sallama lamma ba’atsa mu’aadzan ilal yamani : [la-an
yahdiyallaahu bika rajulan waahidan khairun laka minad dunyaa wa maa fiihaa]
; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [man ‘alima ‘ilman fakatamahu
aljamahullaahu yaumal qiyaamati bilijaamin minan naari] ; wa qaala
shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [innallaaha subhaanahu wa malaa-ikatahu wa ahla
samaawaatihi wa ardhihi hattan namlati fii hujrihaa wa hattal huuti fil bahri
layushalluuna ‘alaa mu’allimin naasa alkhaira] ; wa qaala shallallaahu
‘alaihi wa sallama : idzaa maata ibnu aadama inqatha’a ‘amaluhu illaa min
tsalaatsin : [shadaqatin jaariyatin, au ‘ilmin yuntafa’u bihi, au waladin
shaalihin yad’uu lahu] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama : [addallu
‘alal khairi kafaa’ilihi] ; wa qaala shallallaahu ‘alaihi wa sallama :
[rahmatullaahi ‘alaa khulafaa-ii] qiila : wa man khulafaa-uka ? qaalaa :
[alladziina yuhyuuna sunnatii wa yu’allimuunahaa ‘ibaadallaahi].
|
Keutamaan
Mengajar Ilmu :
|
Adapun ayat-ayat tentang keutamaan mengajar adalah
firman Allah 'azza wa jalla : 'Dan agar supaya mereka memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada kaumnya tersebut
mudah-mudahan mereka dapat menjaga diri', [QS. At Taubah : 122] dan yang di
maksud di sini adalah mengajarkan ilmu dan memberi petunjuk ; Dan firman
Allah ta'ala : 'Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang
yang telah di beri kitab yaitu hendaknya kamu menerangkan isi kitab itu
kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya', [QS. Ali Imran : 187]
dan ayat ini mengandung kewajiban untuk mengajarkan ilmu ; Dan firman Allah
ta'ala : 'Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran
padahal mereka mengetahui', [QS. Al Baqarah : 146] dan ayat ini mengandung
pengharaman untuk menyembunyikan ilmu, sebagaimana Allah ta'ala berfirman
tentang persaksian : 'Dan barangsiapa yang menyembunyikannya maka
sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya' [QS. Al Baqarah : 283] ; Dan
firman Allah ta'ala : 'Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan amal yang shaleh' [QS. Fushshilat
: 33] ; Dan
firman Allah ta'ala : 'Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik' [QS. An Nahl : 125] ; Dan firman Allah ta'ala : 'Dan [para nabi dan
pewarisnya] mengajarkan Al Kitab dan hikmah' [QS. Al Baqarah : 129] ; Dan adapun dalil dalam hadis adalah pesan nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau menyuruh pergi mu'adz ke yaman
untuk berdakwah : 'Sesungguhnya Allah memberi hidayah kepada satu orang lewat
perantaramu itu lebih baik dari pada dunia dan isinya' ; Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam : 'Barangsiapa mengetahui suatu ilmu lalu dia menyembunyikannya, Allah
akan memakaikan dirinya tali kekang dengan tali kekang dari api neraka' ; Dan
bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Sesungguhnya Allah subhanahu
dan malaikat-malaikatnya dan penduduk langit-langitnya dan penduduk buminya
sampai semut di dalam gua-guanya dan ikan paus di lautan sungguh mereka
mendoakan kepada orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia' ; Dan
bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : Apabila mati anak adam
terputuslah amalnya kecuali tiga hal : 'Shodaqah jariyah, atau ilmu yang
seorang itu bisa mengambil manfaat dengannya, atau anak yang shaleh yang
mendoakan padanya' ; Dan bersabda nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam : 'Orang yang menunjukan kebaikan pahalanya seperti orang yang
melakukan' ; Dan bersabda nabi shallallahu
'alaihi wa sallam : 'Rahmat Allah kepada khalifah-khalifahku' di tanyakan :
Dan siapakah khalifah-khalifahmu ? beliau menjawab : 'Orang-orang yang
menghidupkan sunnahku dan mereka ajarkan kepada hamba-hamba Allah'.
|
ومن الآثار ما روى عن معاذ أنه قال : تعلموا
العلم ، فإن فى تعلمه لله خشية ، وطلبه عبادة ، ومدارسته تسبيح ، والبحث عنه
جهاد ، وتعليمه من لا يعلمه صدقة ، وبذله لأهله قربة ، وهو الأنيس في الوحدة ،
والصاحب في الخلوة ، والدليل على الدين ، والمصبر على البأساء والضراء ، يرفع
الله به أقواما فيجعلهم في الخير قادة سادة هداة يقتدي بهم ، أدلة في الخير ،
تقتص آثارهم ، وترمق أفعالهم ، يبلع العبد به منازل الأبرار والدرجات العلى ،
والتفكر فيه يعدل بالصيام ، ومدارسته بالقيام ، به يطاع الله عز وجل ، وبه يعبد
، وبه يوحد ، ويمجد ، وبه يتورع ، وبه توصل الأرحام ، وبه يعرف الحلال والحرام ،
وهو إمام والعمل تابعه ، يلهمه السعداء ، ويحرمه الأشقياء ؛ وقال الحسن رحمه
الله : لولا العلماء لصار الناس مثل البهائم أي أنهم بالتعليم يخرجون الناس من
حد البهيمية إلى حد الإنسانية.
|
Wa minal aatsaari maa ruwiya ‘an mu’aadzin annahu qaala
: ta’allamul ‘ilma fa-inna fii ta’allumihi lillaahi khasyyatun, wa thalabihi
‘ibaadatun, wa mudaarasatihi tasbiihun wal bahtsi ‘anhu jihaadun, wa
ta’liimihi man laa ya’lamuhu shadaqatun, wa badzlihi li-ahlihi qurbatun, wa
huwal aniisu fil wahdati wash shaahibu fil khalwati wad daliilu ‘alad diini
wal mushabbiru ‘alal ba’tsaa-i wadh dharraa-i, yarfa’ullaahu bihi aqwaaman
fayaj’aluhum fil khairi qaadatan saadatan hudaatan yuqtadaa bihim, adillatan
fil khairi yuqtashshu aatsaaruhum wa turmaqu af’aaluhum, yablughul ‘abdu bihi
manaazilal abraari wad darajaatil ‘ulaa wat tafkiiru fiihi ya’dilu bish
shiyaami wa mudaarasatuhu bil qiyaami, bihi yuthaa’ullaahu ‘azza wa jalla, wa
bihi yu’badu, wa bihi yuwahhadu wa yumajjadu, wa bihi yutawarra’u, wa bihi
tuushilul arhaamu, wa bihi yu’raful halaalu wal haraamu, wa huwa imaamun wal
‘amalu taabi’uhu, yulhanuhus su’adaa-u wa yuhramuhul asyqiyaa-u ; wa qaalal
hasanu rahimahullaahu : laulal ‘ulamaa-u lashaaran naasu mitslal bahaa-imi ai
annahum bit ta’liimi yukhrijuunan naasa min haddil bahaa-imi ilaa haddil
insaaniyyati.
|
Dan adapun atsar [pendapat-pendapat para sahabat]
adalah apa yang di riwayatkan dari mu'adz bahwasannya dia mengatakan :
'Pelajarilah sebuah pengetahuan, karena mempelajari itu adalah termasuk takwa
atau menambah ketakwaan, dan mencari ilmu itu terhitung ibadah, dan
mengulang-ulang ilmu seperti tasbih, dan membahas atau mengkaji ilmu lebih
dalam itu termasuk jihad, dan mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak tahu
itu di hitung shadaqah, dan menyerahkan ilmu kepada ahlinya itu termasuk
upaya mendekatkan diri kepada Allah, dan akan merasa tenang dengan adanya
ilmu ketika dalam keadaan sendirian, dan menjadi teman di saat dia menyepi,
dan ilmu itu penunjuk agama, dan bersabar di atas kesengsaraan dan kesusahan,
Allah mengangkat dengannya kaum-kaum maka menjadikan mereka dalam kebaikan
sebagai panutan pemimpin penunjuk yang mengikuti terhadap mereka,
penunjuk-penunjuk dalam kebaikan, yang di kisahkan jejak-jejak mereka dan di
lihat perbuatan-perbuatan mereka, sampai dengannya seorang hamba kedudukan
orang-orang yang baik dan derajat yang tinggi dan bertafakkur di dalamnya
sederajat dengan pahala puasa dan orang yang mengulang-ulangi atau
mempelajari ilmu itu sederajat dengan shalat malam, dengan ilmu orang lebih
taat kepada Allah 'azza wa jalla, dan dengan ilmu orang bisa menyembah Allah,
dengan ilmu orang mentauhidkan Allah dan dengan ilmu Allah di muliakan, dan
dengan ilmu orang itu menjauhkan diri dari segala dosa, dan dengan ilmu di
sambung hubungan silaturahmi, dan dengan ilmu di ketahui halal dan haram, dan
ilmu itu adalah pemimpin dan amal mengikutinya, dan di beri ilham pleh ilmu
orang-orang yang bahagia, dan di haramkan oleh ilmu orang-orang yang celaka ;
Dan berkata Al Hasan semoga Allah merahmatinya : 'Seandainya tidak ada ulama
maka manusia tidak ubahnya seperti binatang', maksudnya adalah bahwa dengan
pembelajaran atau pendidikan manusia di keluarkan dari batas kehewanannya
kepada batas-batas kemanusiaan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar