Jumat, 29 Maret 2019

Kajian kitab syarah ayyuhal walad - karya imam alghazali episode kedua.

Kitab Ayyuhal Walad Fii Nashihatil Muta'allimina wa Mau'idhatihim Liya'lamu wa Yaumayyizuu 'ilman Nafi'an Min Ghairihi halaman 3 Karya Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali rahimahullahu ta'ala : 

@ngajisyarahyaayyuhalwalad/S=0002/klik.


أيها الولد النصيحة سهلة والمشكل قبولها لأنها فى مذاق متبعى الهوى مرة إذ المناهى محبوبة فى قلوبهم وعلى الخصوص لمن كان طالب العلم الرسمى ومشتغلا فى فضل النفس ومناقب الدنيا فإنه يحسب أن العلم المجرد له سيكون نجاته وخلاصه فيه وأنه مستغن عن العمل – وهذا إعتقاد الفلاسفة – سبحان الله العظيم ! لا يعلم هذا المغرور أنه حين حصل العلم إذا لم يعمل به تكون الحجة عليه آكد كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أشد الناس عذابا يوم القيامة عالم لا ينفعه الله بعلمه.

wahai anakku, nasihat itu adalah mudah dan yang sulit itu adalah menerimanya karena dia masih merasakan mengikuti hawa nafsunya, bahwa segala sesuatu itu pahit sebab segala sesuatu yang dilarang itu sangat dicintai didalam hati-hati mereka dan dikhususkan bagi siapa saja yang dia itu penuntut ilmu secara resmi dan orang yang menuntut ilmu secara resmi ini disibukan didalam menunjukan dirinya lebih baik daripada teman-temannya dan juga gelar-gelar keduniawiannya karena penuntut ilmu resmi dia menyangka bahwa ilmu saja yang dia miliki akan membawa keselamatannya dan kelulusannya dan dia menyangka bahwa dia tidak perlu mengamalkannya – dan inilah kepercayaan dan idiologi daripada orang-orang filsafat – maha suci Allah yang maha agung ! dia tidak mengetahui orang-orang yang sudah sombong ini (kepedean) bahwasannya ketika dia mendapatkan ilmu itu sendiri apabila dia belum mengamalkannya dengannya (ilmu itu sendiri yang telah didapatkan) itu akan menjadi hujah yang sangat pasti sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallam : manusia yang sangat keras siksaannya dihari kiamat nanti adalah orang yang berilmu, dimana Allah tidak memberikan manfaat kepadanya dengan ilmu yang dia miliki.

وروي أن الجنيد قدس الله سره رؤي فى المنام بعد موته فقيل له : مالخبر يا أبا القاسم ؟ قال : طاحت تلك العبارات وفنيت تلك الإشارات وما نفعنا إلا ركيعات ركعنا ما فى جوف الليل.

dan juga diriwayatkan bahwa syaikh junaid semoga Allah mensucikan hatinya pernah terlihat daripada mimpi seseorang ketika beliau setelah wafatnya lalu dikatakan : bagaimana kabar anda ya abul qosim ?, beliau berkata : telah rusak berbagai ibarat (redaksional) itu dan telah fana’ (punah) yang sudah diisyaratkan dan tidak ada berguna bagi kami kecuali beberapa roka’at yang kami dirikan dan kami lakukan disepertiga malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar