Jumat, 21 Juni 2019

Ngaji syarah bulughul maram - kitabul buyu' - karya imam ibnu hajar al'asqalani episode ketiga belas.


Kajian Kitabul Buyu’ yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Halaman : 168 (seratus enam puluh delapan) ; Karya Imam Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya : Tema Pembahasan : Larangan si pembeli makanan menjual kembali barang yang telah dia beli sebelum dia menerima makanan tersebut.

@ngajisyarahbulughulmaram/S=0013/klik.

كتاب البيوع = Kitab Jual Beli

Dalil Hadits tentang Larangan si pembeli makanan menjual kembali barang yang telah dia beli sebelum dia menerima makanan tersebut adalah sebagai berikut :

[818] – وعنه رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من اشترى طعاما فلا يبعه حتى يكتاله ؛ رواه مسلم

dan darinya (abu hurairah) semoga Allah meridhainya bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : barangsiapa yang membeli makanan maka jangan ia menjual makanan itu sampai ia menerima takarannya ; hadits ini diriwayatkan oleh imam muslim.

Faedah Hadits Bulughul Maram Nomer : 818 – Kitab Jual Beli.

Telah mengeluarkan hadits imam yang tujuh kecuali tirmidzi dari hadits ibnu abbas bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : barangsiapa yang membeli makanan jangan ia menjual makanan itu sampai ia mengambil haknya (yaitu makanan tersebut), dan hadits hakim bin hazam yang diriwayatkan oleh imam ahmad, berkata hakim : aku berkata : ya rasulullah saya membeli barang dagangan maka apa yang halal bagiku darinya dan apa yang haram atasku ? beliau bersabda : apabila engkau membeli sesuatu maka jangan engkau menjualnya sampai engkau mengambil barang tersebut, makna tha’aman (makanan) adalah semua yang dimakan yang berupa makanan atau minuman, syari’at melarang orang itu menjual sesuatu dari sesuatu yang dibelinya sampai ia menerimanya, hal ini akan menghindari hal yang merusak akadnya karena barang rusak.

Pertama : Larangan untuk menjual makanan sebelum ia menerima makanan tersebut.

Kedua : Bolehnya menjual makanan setelah mengambil makanan tersebut.

Ketiga : Larangan dalam hadits adalah larangan dalam pengaturan jual beli, para ulama menggabungkan sebagian akad yang masuk dalam jual beli, menyewa barang atau gadai, seperti ia membeli sepeda tapi sudah digadaikan.

Keempat : Adapun selain dari jual beli, yang berlaku seperti jual beli (sewa menyewa) maka diperbolehkan atau tidak diharamkan untuk melakukan seperti dalam hadits ini, dalam madzhab syafi’i dan hanafi berpendapat dilarang menjual barang sebelum menerima barang itu, apapun bentuknya, ini yang dipilih oleh ibnul qayyim, menurut madzhab hanafi ada pengecualian, yaitu barang yang tidak bisa dipindah seperti tanah, menurut madzhab maliki berpendapat : dilarang menjual makanan sebelum menerima dari makanan yang bisa ditakar dan ditimbang saja.

Dalil Hadits tentang Larangan melakukan dua jual beli dalam satu transaksi jual beli.

[819] – وعنه قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم : عن بيعتين في بيعة ؛ رواه أحمد والنسائي ، وصححه الترمذي وابن حبان <9>.

====<9>. ورواه أيضا مالك في بلاغاته – وهي صحيحة – والشافعي ورجال أحمد رجال الصحيح ، وصورته : أن يقول : هو بألف نقدا أو ألفين نسيئة ، وعلة النهي عدم استقرار الثمن.

dan darinya (abu hurairah) dia berkata : rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau melarang dari dua jual beli dalam satu satu transaksi ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan annasa’i dan dishahihkan oleh attirmidzi dan ibnu hibban.

===<9>. dan juga telah meriwayatkan hadits ini juga malik dalam balaghahnya - dan dia adalah shahih – dan asysyafi’i dan perawinya imam ahmad adalah perawi shahih, dan bentuknya : apabila dia berkata : benda itu dengan harga seribu kontan atau dua ribu diangsur, dan alasan larangan adalah tidak tetapnya harga.

[820] – ولأبي داود : من باع بيعتين في بيعة فله فله أوكسهما أو الربا <10>.

===<10>. الأوكس الأنقص ، أو الربا أي إنه إذا أخذ الثمن الأكثر وقع فى الربا المحرم.

dan pada riwayat abu dawud : barangsiapa yang melakukan dua jual beli dalam satu transaksi maka baginya harga yang paling murah dari kedua harga itu, atau riba.

===<10>. Al-aukas maknanya adalah harga yang paling sedikit (murah), atau riba yakni sesungguhnya dia apabila ia mengambil harga yang lebih banyak (mahal) ia terjatuh pada riba yang diharamkan.

Faedah Hadits Bulughul Maram Nomer : 819 - 820 ( Kitab Jual Beli ).

Hadits keduanya (819 dan 820) adalah shahih, berkata abdul wahab : Maksud sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah benda ini saya jual 10 kontan dan diangsur 20, berkata ibnu qutaibah : Jual beli dua syarat dalam satu jual beli, yaitu seorang membeli barang dalam jarak 2 bulan 2 dinar, sampai 3 bulan 3 dinar, berkata syaikh albani : yang hak tidak boleh secara mutlak dua jual beli dalam satu transaksi, ulama yang berpendapat tentang bolehnya dua jual beli dalam satu transaksi, yaitu syaikh ali bassam dalam kitabnya taisir ‘allam : jual beli dalam dua syarat ditafsirkan jual beli ‘inah, yaitu jual beli yang mengandung unsur riba seperti saya menjual 10 ribu kontan kemudian kamu jual lagi kepada saya 20 ribu tapi kredit sehingga ada kelebihan harga atau riba 10 riba, berkata syaikhul islam ibnu taimiyyah : Para ulama sepakat jual beli dengan kredit atau kontan sama harganya, ini adalah ijma dan hal ini dibolehkan tapi yang menjadi ikhtilaf adalah kredit atau kontan berbeda harganya.

<<<<<== teks sebelumnya_klik12 > < teks setelahnya_klik14 == >>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar