Sabtu, 06 Juli 2019

Ngaji syarah bulughul maram - karya imam ibnu hajar al'asqalani episode kedua puluh enam.


Kajian Kitabul Buyu’ yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Halaman : 173 (seratus tujuh puluh tiga) ; Karya Imam Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga Allah merahmatinya : Tema Pembahasan : 6 (enam) perkara yang dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam & Larangan jual beli yang mengandung ketidak jelasan.

@ngajisyarahbulughulmaram/S=0026/klik.

كتاب البيوع = Kitab Jual Beli

Dalil Hadits tentang 6 (enam) perkara yang dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam & Larangan jual beli yang mengandung ketidak jelasan adalah Sebagai Berikut.

[842]- وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن شراء ما في بطون الأنعام حتى تضع وعن بيع ما في ضروعها وعن شراء العبد وهو آبق وعن شراء المغانم حتى تقسم وعن شراء الصدقات حتى تقبض وعن ضربة الغائص ؛ رواه ابن ماجه والبزار والدارقطني بإسناد ضعيف <27>.

===<27>. في إسناده شهر بن حوشب تكلم فيه ابن عدي والنسائي وقوى أمره البخاري وحسن حديثه هو وأحمد والترمذي ، وله شواهد عن أبي هريرة عند أحمد وأبي داود وعن ابن عباس عند البيهقي والدارقطني فتعدد طرقه يشد بعضها بعضا ، وضربة الغائص أن يقول : أنا أغوص فما أخرجت فهو لك بكذا.

dan dari abu sa’id alkhudriy semoga Allah meridhainya bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau melarang dari membeli anak hewan yang masih diperut sampai lahir dan melarang dari menjual apa yang ada dikantong susu dan dari membeli budak, dalam keadaan budak itu melarikan diri dan dari membeli harta rampasan perang sampai dibagi dan dari membeli harta-harta shodaqah sampai diterima dan melarang dari hasil orang yang menyelam ; hadits ini diriwayatkan oleh ibnu majah dan albazzar dan addaraqutni dengan sanad yang dha’if.

===<27>. dalam sanadnya ada syahrun bin hawasyib, ibnu ‘adiy dan annasa’i membicarakan dia dan albukhari menguatkan perkaranya dan menghasankan haditsnya, dia (yaitu bukhari) dan ahmad dan attirmidzi dan hadits ini punya pendukung dari abu hurairah pada riwayat ahmad dan abu dawud dan dari ibnu ‘abbas pada riwayat albaihaqi dan addaraqutni maka banyak jalan-jalan hadits ini sebagiannya menguatkan sebagian yang lainnya ; dan hasil orang yang yang menyelam apabila seorang berkata : saya akan menyelam maka apa yang saya keluarkan maka hasilnya untukmu dengan harga sekian.

Faedah Hadits Bulughul Maram Nomer : 842 – Kitab Jual Beli adalah Sebagai Berikut :

Hadits ini mengandung beberapa larangan : Pertama : dilarang jual beli hewan yang masih ada diperut dan haramnya masalah ini adalah ijma’. Kedua : Larangan jual beli susu yang belum diperah, itu ijma’ haramnya oleh para ulama dan yang menjadi ikhtilaf kalau disewa ; Syaikhul islam menyatakan : bolehnya dan jumhur menyatakan : tidak boleh. Ketiga : Jual beli budak yang mana budak itu melarikan diri. Keempat : Membeli rampasan perang yang belum dibagi karena belum ia miliki. Kelima : Menjual zakat sebelum diterima. Keenam : Jual beli hasil selaman sebelum diperoleh, tidak boleh karena gharar (jual beli yang belum jelas).

[843]- وعن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تشتروا السمك فى الماء فإنه غرر ؛ رواه أحمد وأشار إلى أن الصواب وقفه <28>.

===<28>. هو من رواية المسيب بن رافع عن ابن مسعود ، قال البيهقي : فيه إرسال بين المسيب وبين ابن مسعود والصحيح وقفه ، وكذا قال الدارقطني.

dan dari ibnu mas’ud, dia berkata : rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Jangan kalian membeli ikan yang ada didalam air maka itu adalah tidak jelas ; hadits ini diriwayatkan oleh ahmad dan imam ahmad mengisyaratkan kepada bahwa yang benar adalah mauqufnya hadits ini.

===<28>. Hadits ini dari riwayat almusayyab bin rafi’ dari ibnu mas’ud, berkata albaihaqi : dalam hadits ini terjadi irsal antara almusayyab dan antara ibnu mas’ud, dan yang benar adalah mauqufnya dan demikian juga berkata addaraqutni.

Faedah Hadits Bulughul Maram Nomer : 843 – Kitab Jual Beli adalah Sebagai Berikut :

Hadits ini sebagai dalil atas haramnya jual beli jual beli ikan yang ada didalam air dan alasan dilarangnya karena jual beli gharar (tidak jelas) dan yang demikian itu karena tersamar didalam air pada hakekatnya dia melihat yang kecil menjadi besar dan sebaliknya dan dhahirnya larangan dari perkara itu adalah muthlak bila airnya jernih dan bisa dihitung maka boleh ; ibnu qayyim membuat pengecualian barang yang ada didalam tanah seperti ubi kacang.

<<<<<== teks sebelumnya_klik25 > < teks setelahnya_klik27 == >>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar