Kajian Kitabul
Buyu’ yang diambil dari Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Halaman :
171 (seratus tujuh puluh satu) ; Karya Imam Ibnu Hajar Al’Asqalani semoga
Allah merahmatinya : Tema Pembahasan : Hukum memisahkan ibu dan anaknya atau
memisahkan dua orang yang bersaudara karena jual beli.
|
@ngajisyarahbulughulmaram/S=0020/klik.
|
كتاب البيوع
= Kitab Jual Beli
|
= Audio kajian =
|
Dalil Hadits
tentang Hukum memisahkan ibu dan anaknya atau memisahkan dua orang yang
bersaudara karena jual beli Secara Lengkap adalah Sebagai Berikut :
|
[831] – وعن أبي أيوب الأنصاري رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله
صلى الله عليه وسلم يقول : من فرق بين والدة وولدها فرق الله بينه وبين أحبته يوم
القيامة ؛ رواه أحمد وصححه الترمذي والحاكم ، ولكن في إسناده مقال ، وله شاهد
<19>.
===<19>. في إسناده حسين بن عبد الله المعافري مختلف فيه
وشاهده من حديث أبي موسى عند ابن ماجه والدارقطني بإسناد لا بأس به ، بلفظ : لعن
رسول الله صلى الله عليه وسلم من فرق بين الوالد وولده وبين الأخ وأخيه ؛ وعن
عبادة بن الصامت عند الحاكم والدارقطني بإسناد ضعيف : لا يفرق بين الأم وولدها ،
قيل : إلى متى ؟ قال : حتى يبلغ الغلام وتحيض الجارية.
dan dari abu
ayyub al anshari semoga Allah meridhainya, dia berkata : saya mendengar
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang memisahkan
antara ibu dan anaknya niscaya Allah akan memisahkan antara dia dan antara
kekasihnya, pada hari kiamat ; hadits diriwayatkan oleh imam ahmad dan
dishahihkan oleh attirmidzi dan alhakim, akan tetapi didalam sanadnya ada
pembicaraan, dan hadits ini memiliki pendukung dari jalan lain.
===<19>.
Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama husain bin abdullah almu’afiri,
dia diperselisihkan dalam sanad hadits itu, dan pendukung hadits ini dari
hadits abu musa pada riwayat ibnu majah dan addaraqutni dengan sanad yang tidak
mengapa dengan sanad hadits itu (hadits hasan), dengan lafadz : rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang memisahkan antara orang tua
dengan anaknya dan antara saudara dengan saudaranya ; dan dari ‘ubadah bin
ashshamit pada riwayat alhakim dan addaraqutni dengan sanad lemah : tidak boleh
memisahkan antara seorang ibu dengan anaknya, dikatakan : sampai kapan ? beliau
bersabda : sampai anak laki-laki itu baligh dan anak perempuan telah mengalami
haidh.
Faedah Hadits
Bulughul Maram Nomer : 831 – Kitab Jual Beli adalah sebagai berikut :
|
Memisahkan ibu
yang dia adalah seorang budak lalau anaknya dijual ibunya tidak atau ibunya
dijual anaknya tidak, ini termasuk jual beli yang haram, yaitu jual beli yang
memisahkan antara mahram, demikian juga budak laki-laki yang memiliki anak lalu
ia dijual, anaknya tidak dijual, atau sebaliknya, apabila dijual keduanya,
orang tua dan anaknya adalah diperbolehkan.
Hadits ini
sebagai dalil tentang haramnya jual beli yang mengakibatkan memisahkan antara
ibu dan anaknya ; berkata syaikh siddiq hasan khan : kalau menjualnya untuk
keperluannya seperti untuk membayar hutang atau untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan memberi nafkah mereka adalah dibolehkan.
[832] – وعن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال : أمرني رسول الله صلى الله
عليه وسلم أن أبيع غلامين أخوين فبعتهما ففرقت بينهما فذكرت ذلك للنبي صلى الله
عليه وسلم فقال : أدركهما فارتجعهما ولا تبعهما إلا جمعا ؛ رواه أحمد ورجاله ثقات
وقد صححه ابن خزيمة وابن الجارود وابن حبان والحاكم والدارقطني وابن القطان.
dan dari ali
bin abu thalib semoga Allah meridhainya, dia berkata : rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk saya menjual dua budak muda yang
bersaudara maka saya menjual keduanya maka saya memisahkan diantara keduanya
maka saya menyebutkan hal tersebut kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
maka beliau bersabda : susullah keduanya maka ambillah kembali keduanya dan
jangan kamu jual kecuali bersama-sama ; hadits diriwayatkan oleh imam ahmad dan
para perawi hadits ini terpercaya dan sungguh hadits ini dishahihkan oleh ibnu
khuzaimah, ibnul jarud, ibnu hibban, alhakim, addaraqutni dan ibnu qoththan.
Faedah Hadits
Bulughul Maram Nomer : 832 – Kitab Jual Beli adalah Sebagai Berikut :
|
Haramnya
menjual budak yang masih mahram yang menyebabkan keduanya berpisah ; Pertama :
Hadits ini sebagai dalil batalnya jual beli ini karena nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam menyuruh kepada ali bin abu thalib untuk menyusul dan menarik kembali
jual belinya. Kedua : Hadits ini sebagai dalil dilarangnya hal ini ketika masih
anak-anak.