Selasa, 12 Maret 2019

babu ahkamil miyahi (bab tentang hukum-hukum air) - ibanatul ahkam.

Kitab ibanatul ahkam syarah bulughul maram ; Karya : Alhafizh Ahmad bin Ali bin Hajar Alqasqalani rahimahullahu ta'ala : 

@ngajiikitabbanatulahkam/S=0001/klik.

كتاب الطهارة
باب أحكام المياه
[1]-عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ، في البحر (( هو الطهور ماؤه ، الحل ميتته )) أخرجه الأربعة ، وابن أبي شيبة ، واللفظ له ، وصصحه ابن خزيمة والترمذي ، [ ورواه مالك والشافعي وأحمد ].

Kitab tentang Bersuci.
Bab tentang hukum-hukum Air
[1]-Dari abu hurairah semoga Allah meridhainya berkata : bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang air laut: 'Itu suci airnya, halal bangkainya', hadis di keluarkan oleh imam yang empat dan ibnu abi syaibah dan lafadh hadis pada riwayat ibnu abi syaibah dan hadis ini di shahihkan oleh ibnu khuzaimah dan attirmidzi [dan hadis ini di riwayatkan oleh malik, asy syafi'i dan ahmad].

فقه الحديث :
[1]- يطلب ممن جهل شيئا أن يسأل عنه أهل العلم.
[2]- جواز ركوب البحر لغير طاعة لأن السائل إنما ركبه للصيد.
[3]- خوف العطش يبيح ترك استعمال الماء المعد للشرب فى الطهارة لإقرار الرسول السائل على المحافظة عليه وعدم التطهر به.
[4]- ماء البحر طاهر مطهر يرفع الحدث ويزيل الخبث.
[5]- السمك لا يحتاج إلى ذكاة لأن الشارع أحل ميتته ، ومثله باقي حيوان الماء.
[6]- حل أكل ميتة البحر من دوابه التى لا تعيش إلا فيه.
[7]- جواز الجواب بأكثر من السؤال تتميما للفائدة وإفادة لعلم غير المسئول عنه.

Pemahaman yang dapat diambil dari hadis ini :
[1]- yang dituntut dari orang yang tidak mengetahui tentang sesuatu hal adalah agar supaya bertanya kepada orang yang berilmu.
[2]- bolehnya mengarungi lautan (berlayar) untuk selain perbuatan taat karena sesungguhnya dia itu berlayar dengan tujuan mencari ikan.
[3]- kekhawatiran mengalami kehausan itu bisa jadi alasan diperbolehkan tidak menggunakan air yang disediakan untuk minum, tidak digunakan untuk bersuci karena penetapan rasul kepada orang yang bertanya untuk menyimpan air tersebut dan tidak bersuci dengannya.
[4]- air laut itu suci mensucikan, yang bisa menghilangkan najis dan juga kotoran.
[5]- ikan itu tidak perlu disembelih karena Allah telah menghalalkan bangkainya dan sama juga dengan jenis-jenis hewan laut lainnya.
[6]- halal untuk memakan bangkai daripada hewan-hewan laut yang mana hewan itu tidak hidup kecuali hanya dilaut.
[7]- diperbolehkan untuk memberikan jawaban yang melebihi daripada pertanyaan untuk menyempurnakan terhadap faedah dan memberikan pengetahuan hal-hal yang tidak ditanyakan darinya.

[2]- وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( إن الماء طهور لا ينجسه شيئ )) أخرجه الثلاثة و صححه أحمد.

[2]-Dari abu sa'id al khudri semoga Allah meridhainya berkata : bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : 'Sesungguhnya air itu suci tidak di najisi oleh sesuatupun', hadis di keluarkan oleh imam yang tiga dan di shahihkan oleh ahmad.

فقه الحديث :
اختلفت آراء العلماء فى الما إذا خالطته نجاسة ولم تغير أحد أوصافه فذهب مالك إلى أنه طهور قليلا كان أو كثيرا عملا بهذا الحديث ، وحكم بعدم طهوريته إذا غيرت النجاسة أحد أوصافه . وذهبت الشافعية والحنفية والحنابلة إلى قسمة الماء إلى : قليل تضره النجاسة مطلقا وكثير لا تضره إلا ما غير أحد أوصافه الثلاثة : لونه أو طعمه أو ريحه. واختلفوا فى حد القليل والكثير فذهبت الشافعية والحنابلة إلى أن القليل ما دون القلتين والكثير قلتان فما فوق [1] واحتجوا بحديث القلتين وجعلوه مخصصا لهذا الحديث المطلق وذهبت الحنفية إلى أن القليل ما كان دون عشر فى عشر والكثير عكسه [2].

==[1]- قلتان تثنية قلة وهي الجرة الكبيرة من جرار هجر وزنها خمسمائة رطل عراقي تقريبا = أربعمائة وستة وأربعون رطلا مصريا وثلاثة أسباع الرطل = ثلاثة وتسعون صاعا وثلاثة أمداد = خمس قرب حجازية أي عشرة صفيحات.
                                      
==[2]- عشرا فى عشر : أن يكون الماء من الكثرة بحيث إذا حركها آدمي من أحد طرفيه لم تسر الحركة إلى الطرف الثاني منه.

Pemahaman yang dapat diambil dari hadis ini :
Pendapat para ulama berbeda-beda tentang air ketika air itu bercampur dengan najis dan najis tersebut yang mencampuri air tidak merubah salah satu daripada sifat-sifat air tersebut maka imam malik berpendapat bahwa air itu suci baik sedikit maupun banyak dengan berdasarkan hadis ini dan imam malik menghukumi tidak sucinya air tersebut ketika najis itu merubah salah satu daripada sifat-sifat air tersebut. Dan madzhab imam syafi’i, hanafi dan hambali mereka melakukan pembagian air : (yang pertama): air yang sedikit dimana tertimpa najis maka menjadi najis secara mutlak dan (yang kedua): air yang banyak dimana tertimpa najis maka najis tidak bisa mempengaruhinya kecuali najis itu salah satu sifat-sifat air tersebut yang tiga, yaitu : bisa warnanya, atau rasanya atau baunya ; dan mereka berbeda pendapat tentang batasan air yang sedikit dan air yang banyak maka madzhab imam syafi’i dan hambali berpendapat bahwa : bahwa air yang sedkit itu adalah apa yang kurang dari dua kullah dan air yang banyak adalah dua kullah atau melebihi dan mereka berhujjah dengan hadits tentang dua kullah dan mereka menjadikan hadis tentang dua kullah sebagai yang mengkhususkan terhadap hadis yang masih mutlak (umum) dan madzhab imam hanafi berpendapat : bahwa air yang sedikit itu adalah air yang kurang dari ‘asyrin fi ‘asyrin dan yang banyak adalah sebaliknya.

==[1]- qullatani adalah bentuk tatsniyah dari qullah, yaitu bejana besar dari kota hajar, timbangannya kira-kira qullatani itu 500 kathi untuk ukuran orang irak = atau kira-kira seukuran 446 ritel menurut ukuran mesir dan ¾ ritel = atau 93 sha’ dan 3 mudd = 5 qirb hijaza, yaitu 10 shahifah.

==[2]- ‘asyran fi ‘asyrin adalah air yang banyak dimana apabila digerakan oleh seseorang dari salah satu tepinya maka riaknya tidak dapat mencapai tepian sebelahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar