Rabu, 13 Maret 2019

hukum nikah dan faedah-faedahnya berdasarkan alqur'an dan hadis.

Muraja’ah Kitab fathul izar fi kasyfil asrari li-auqatil hartsi wa khilqatil abkar ; Karya : H. Abdullah Fauzi rahimahullahu ta’ala :


إعلم أن النكاح سنة مرغوبة وطريقة محبوبة لأن به بقاء التناسل ودوام التواصل فقد حرضه الشارع الحاكم فقال عز من قائل : فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع ؛ الآية وقال : ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة ؛ الآية وقال : وانكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم إن يكونوا فقرآء يغنهم الله من فضله ؛ الآية.

I’lam annan nikaha sunnatun marghubatun – wa thariqatun mahbubatun – li-anna bihi baqa-at tanasuli – wa dawamat tawashshuli – faqad haradhahu asy syari’ul hakimu – faqala ‘azza min qa-ilin : fankihu ma thaba lakum minan nisa-i matsna wa tsulatsa wa ruba’a – al aayata – wa qala : wa min aayatihi an khalaqa lakum min anfusikum azwajan litaskunu ilaiha wa ja’ala bainakum mawaddatan wa rahmatan – al aayata.

Ketahuilah olehmu bahwa nikah itu sunnah yang disukai – dan jalan yang dicintai – karena bahwasannya dengannya tetapnya keturunan dan lestarinya hubungan antar manusia – dan sungguh Allah dzat yang membuat syariat yang maha bijaksana menganjurkan nikah – maka Allah berfirman dzat yang maha mulia dari orang yang berkata : maka nikahilah apa yang baik bagi kalian daripada wanita-wanita, dua, tiga atau empat – bacalah olehmu ayat ini – dan Allah berfirman : dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri agar supaya kamu merasa tenang kepadanya dan Allah menjadikan diantaramu rasa cinta dan kasih sayang – bacalah olehmu ayat ini – dan Allah berfirman : dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian dari kalangan kalian dan orang-orang yang shaleh dari hamba-hambamu yang laki-laki dan dan yang perempuan, jika mereka miskin maka Allah akan memberikan kecukupan yang berupa karuniaNya – bacalah olehmu ayat ini.

ومن إغنائه تعالى لهم أن الرجل قبل دخوله فى قيد النكاح له يدان ورجلان وعينان وغيرها من الجوارح بحدتها فقط ولكن كلما دخل فيه صارت تلك الأعضاء تتضاعف ضعفين بزيادة أعضاء زوجته إليها ؛ ألا ترى أن العروسة إذا قالت للعريس : لمن يداك ؟ قال : لك ، وإذا قالت له : لمن أنفك ؟ قال : لك ، وإذا قالت له أيضا : لمن عيناك ؟ قال لها مجيبا ومؤنسا : لك ، وهكذا.

Wa min ighna-ihi ta’ala lahum anna arrajula qabla dukhulihi fi qaudin nikahi lahu yadani wa rijalani wa ‘ainani wa ghairiha minal jawarihi bihiddatiha faqad wa lakin kullama dakhala fihi sharat tilkal a’dha-u tatadha’afu dhi’faini biziyadati a’dha-i zaujatihi ilaiha – ala tara annal ‘arusata idza qalat lil ‘arisi : liman yadaka ? qala : laki, wa idza qalat lahu : liman anfuka ? qala : laki, wa idza qalat lahu aidhan : liman ‘ainaka ? qala laha mujiban wa mu-annisan : laki, wa hakadza.

Dan termasuk dari membuat kayanya Allah ta’ala kepada mereka bahwa seorang laki-laki sebelum masuknya dirinya dalam ikatan pernikahan, dia itu memiliki kedua tangan dan kedua kaki dan kedua mata dan selainnya dari anggota-anggota badan dengan cakupannya saja akan tetapi ketika dia masuk dalam ikatan pernikahan menjadilah anggota-anggota badannya itu dua kali lipat dengan bertambahnya anggota-anggota badan istrinya disatukan dengan anggota-anggota badannya tersebut – Apakah kamu tidak melihat bahwa penganten wanita apabila dia berkata kepada pengantin laki-laki : kepunyaan siapa tanganmu ? pengantin laki-laki menjawab : kepunyaanmu, dan apabila pengantin wanita berkata kepadanya : kepunyaan siapa hidungmu ? pengantin laki-laki menjawab : kepunyaanmu, dan apabila pengantin wanita berkata juga kepadanya : kepunyaan siapa kedua matamu ? pengantin laki-laki berkata kepadanya dengan sebuah jawaban dan candaan : kepunyaanmu, dan demikian ucapannya.

وقال صلى الله عليه وسلم : يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أعض للبصر وأحصن للفرج ؛ الحديث ،والباءة النفقة الظاهرة والباطنة كما قيل وقال أيضا : تزوجوا الولود الودود فإني مكاثر بكم الأمم يوم القيامة ؛ أو كما قال وغيرها من الآيات والأحاديث.

Wa qala shallallahu ‘alaihi wa sallama : ya ma’syarasy syababi manis tatha’a minkumul ba-ata falyatazawwaj fa-innahu aghadhdhu lil bashari wa ahshanu lilfarji – alhaditsa – wal ba-atu annafaqatu azhzhahiratu wal bathinatu kama qila – wa qala aidhan : tazawwajul waluda alwaduda fainnii mukatsirun bikumul umama yaumal qiyamati – alhaditsa – au kama qala – wa ghairiha minal aayati wa ahaditsi.

Dan bersabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallama : hai sekumpulan para pemuda barangsiapa yang telah mampu diantara kalian menjalani pernikahan maka hendaknya dia menikah maka sesungguhnya nikah itu lebih menundukan bagi pandangan dan lebih menjaga bagi kemaluan – bacalah olehmu hadis ini – dan lafadz alba-ah adalah nafkah dhahir dan nafkah batin sebagaimana yang telah dikatakan – dan beliau juga bersabda : nikahilah wanita yang banyak melahirkan anak lagi penyayang maka sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya kalian dihadapan umat-umat pada hari kiamat – bacalah olehmu hadis ini – atau sebagaimana yang beliau sabdakan – dan selainnya daripada ayat-ayat dan hadis-hadis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar