Muraja’ah
Kitab fathul izar fi kasyfil asrari li-auqatil hartsi wa khilqatil abkar ; Karya : H. Abdullah Fauzi
rahimahullahu ta’ala :
|
إعلم أن
النكاح سنة مرغوبة وطريقة محبوبة لأن به بقاء التناسل ودوام التواصل فقد حرضه
الشارع الحاكم فقال عز من قائل : فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع
؛ الآية وقال : ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم
مودة ورحمة ؛ الآية وقال : وانكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم إن
يكونوا فقرآء يغنهم الله من فضله ؛ الآية.
|
I’lam annan
nikaha sunnatun marghubatun – wa thariqatun mahbubatun – li-anna bihi baqa-at
tanasuli – wa dawamat tawashshuli – faqad haradhahu asy syari’ul hakimu –
faqala ‘azza min qa-ilin : fankihu ma thaba lakum minan nisa-i matsna wa
tsulatsa wa ruba’a – al aayata – wa qala : wa min aayatihi an khalaqa lakum
min anfusikum azwajan litaskunu ilaiha wa ja’ala bainakum mawaddatan wa
rahmatan – al aayata.
|
Ketahuilah
olehmu bahwa nikah itu sunnah yang disukai – dan jalan yang dicintai – karena
bahwasannya dengannya tetapnya keturunan dan lestarinya hubungan antar
manusia – dan sungguh Allah dzat yang membuat syariat yang maha bijaksana
menganjurkan nikah – maka Allah berfirman dzat yang maha mulia dari orang
yang berkata : maka nikahilah apa yang baik bagi kalian daripada
wanita-wanita, dua, tiga atau empat – bacalah olehmu ayat ini – dan Allah
berfirman : dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri agar supaya kamu merasa tenang
kepadanya dan Allah menjadikan diantaramu rasa cinta dan kasih sayang –
bacalah olehmu ayat ini – dan Allah berfirman : dan nikahkanlah orang-orang
yang sendirian dari kalangan kalian dan orang-orang yang shaleh dari
hamba-hambamu yang laki-laki dan dan yang perempuan, jika mereka miskin maka
Allah akan memberikan kecukupan yang berupa karuniaNya – bacalah olehmu ayat
ini.
|
ومن
إغنائه تعالى لهم أن الرجل قبل دخوله فى قيد النكاح له يدان ورجلان وعينان
وغيرها من الجوارح بحدتها فقط ولكن كلما دخل فيه صارت تلك الأعضاء تتضاعف ضعفين
بزيادة أعضاء زوجته إليها ؛ ألا ترى أن العروسة إذا قالت للعريس : لمن يداك ؟
قال : لك ، وإذا قالت له : لمن أنفك ؟ قال : لك ، وإذا قالت له أيضا : لمن عيناك
؟ قال لها مجيبا ومؤنسا : لك ، وهكذا.
|
Wa min
ighna-ihi ta’ala lahum anna arrajula qabla dukhulihi fi qaudin nikahi lahu
yadani wa rijalani wa ‘ainani wa ghairiha minal jawarihi bihiddatiha faqad wa
lakin kullama dakhala fihi sharat tilkal a’dha-u tatadha’afu dhi’faini
biziyadati a’dha-i zaujatihi ilaiha – ala tara annal ‘arusata idza qalat lil
‘arisi : liman yadaka ? qala : laki, wa idza qalat lahu : liman anfuka ? qala
: laki, wa idza qalat lahu aidhan : liman ‘ainaka ? qala laha mujiban wa
mu-annisan : laki, wa hakadza.
|
Dan termasuk
dari membuat kayanya Allah ta’ala kepada mereka bahwa seorang laki-laki
sebelum masuknya dirinya dalam ikatan pernikahan, dia itu memiliki kedua
tangan dan kedua kaki dan kedua mata dan selainnya dari anggota-anggota badan
dengan cakupannya saja akan tetapi ketika dia masuk dalam ikatan pernikahan
menjadilah anggota-anggota badannya itu dua kali lipat dengan bertambahnya
anggota-anggota badan istrinya disatukan dengan anggota-anggota badannya
tersebut – Apakah kamu tidak melihat bahwa penganten wanita apabila dia
berkata kepada pengantin laki-laki : kepunyaan siapa tanganmu ? pengantin
laki-laki menjawab : kepunyaanmu, dan apabila pengantin wanita berkata
kepadanya : kepunyaan siapa hidungmu ? pengantin laki-laki menjawab : kepunyaanmu,
dan apabila pengantin wanita berkata juga kepadanya : kepunyaan siapa kedua
matamu ? pengantin laki-laki berkata kepadanya dengan sebuah jawaban dan
candaan : kepunyaanmu, dan demikian ucapannya.
|
وقال صلى الله عليه وسلم : يا معشر الشباب من استطاع منكم
الباءة فليتزوج فإنه أعض للبصر وأحصن للفرج ؛ الحديث ،والباءة النفقة الظاهرة
والباطنة كما قيل وقال أيضا : تزوجوا الولود الودود فإني مكاثر بكم الأمم يوم
القيامة ؛ أو كما قال وغيرها من الآيات والأحاديث.
|
Wa qala
shallallahu ‘alaihi wa sallama : ya ma’syarasy syababi manis tatha’a minkumul
ba-ata falyatazawwaj fa-innahu aghadhdhu lil bashari wa ahshanu lilfarji –
alhaditsa – wal ba-atu annafaqatu azhzhahiratu wal bathinatu kama qila – wa
qala aidhan : tazawwajul waluda alwaduda fainnii mukatsirun bikumul umama
yaumal qiyamati – alhaditsa – au kama qala – wa ghairiha minal aayati wa
ahaditsi.
|
Dan bersabda
nabi shallallahu ‘alaihi wa sallama : hai sekumpulan para pemuda barangsiapa
yang telah mampu diantara kalian menjalani pernikahan maka hendaknya dia
menikah maka sesungguhnya nikah itu lebih menundukan bagi pandangan dan lebih
menjaga bagi kemaluan – bacalah olehmu hadis ini – dan lafadz alba-ah adalah
nafkah dhahir dan nafkah batin sebagaimana yang telah dikatakan – dan beliau
juga bersabda : nikahilah wanita yang banyak melahirkan anak lagi penyayang
maka sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya kalian dihadapan umat-umat
pada hari kiamat – bacalah olehmu hadis ini – atau sebagaimana yang beliau
sabdakan – dan selainnya daripada ayat-ayat dan hadis-hadis.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar