Minggu, 02 Juni 2019

Ngaji Buluughul Maraam - Kitaabul Buyuu'i - karya ibnu hajar al'asqalani episode keempat.

Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Halaman : 178 [seratus tujuh puluh delapan] ; karya Imam Abi Fadhl Ahmad bin 'Ali bin Hajar Al 'Asqalani rahimahullahu ta'ala:

@ngajibuluughulmaraam/0004/klik.

باب الرخصة في العرايا وبيع الأصول والثمار.
[868]- عن زيد بن ثابت رضي الله تعالى عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رخص فى العرايا : أن تباع بخرصها كيلا [*] ؛ متفق عليه ؛ ولمسلم رخص فى العرية يأخذها أهل البيت بخرصها تمرا يأكلونها رطبا.

===[*]- العرية أن يعري الرجل الرجل النخلة ثم يتأذى بدخوله عليه بستانه فرخص له أن يشتريها منه بتمر ؛ وقال يزيد بن هارون : عن سفيان بن حسين هي نخل كانت توهب للمساكين فلا يستطيعيعون أن ينتظروا بها فرخص لهم أن يبيعوها بما شاءوا من التمر.

Bab keringanan tentang ‘araya dan jual beli ushul dan buah-buahan.
[868]- dari zaid bin tsabit semoga Allah ta’ala meridhainya bahwa rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) pada ariyah : yaitu supaya dijual dengan perkiraan kurma yang ditakar [*] hadis riwayat bukhari muslim ; dan pada riwayat imam muslim : rasul memberi keringanan pada ariyah, yaitu pemilik pohon kurma membeli kurma yang masih dipohon dengan memperkirakan dengan kurma kering agar mereka memakan kurma yang basah.

===[*]- al-‘ariyah yaitu seorang menawarkan kepada orang lain pohon kurma kemudian dia kesulitan untuk masuk atas orang itu kebunnya maka memberi keringanan untuknya untuk membelinya dari orang itu dengan kurma kering ; dan berkata yazid bin harun dari sufyan bin husain : ariyah adalah pohon kurma yang diberikan untuk orang miskin maka tidak mampu untuk menunggu dengannya maka dia diberi rukhshoh untuk membelinya dengan apa yang mereka kehendaki dari kurma kering.

[869]- وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رخص فى بيع العرايا بخرصها من التمر فيما دون خمسة أوسق أو فى خمسة أوسق ؛ متفق عليه.

[869]- dan dari abu hurairah semoga Allah ta’ala meridhainya bahwa rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi keringanan pada jual beli ‘ariyah yang diperkirakan dengan ditakar kurma kering yang kurang dari 5 wasaq atau pada 5 wasaq ; hadis diriwayatkan oleh bukhari muslim.

[870]- وعن ابن عمر رضي الله تعالى عنهما قال : نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن بيع الثمار حتى يبدو صلاحها ، نهى البائع والمبتاع ؛ متفق عليه ؛ وفى رواية : وكان إذا سئل عن صلاحها قال : حتى تذهب عاهتها.

[870]- dan dari ibnu umar semoga Allah ta’ala meridhai mereka berdua berkata : rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari jual beli buah-buahan sebelum nampak baiknya buah-buahan tersebut, beliau melarang kepada penjual dan pembeli ; hadis diriwayatkan oleh bukhari muslim ; dan pada satu riwayat : dan adalah nabi shallallahu alaihi wa sallam apabila ditanya tentang baiknya buah tersebut, beliau menjawab : sampai hilang penyakit buah tersebut.

[871]- وعن أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن بيع الثمار حتى تزهى ، قيل : وما زهوها ؟ قال : تحمار وتصفار ؛ متفق عليه واللفظ للبخاري.

[871]- dan dari anas bin malik semoga Allah ta’ala meridhainya bahwa nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang dari menjual buah-buahan sampai buah itu baik, ditanyakan : apa tanda baiknya buah itu ? nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab : buah itu mulai memerah dan menguning ; hadis riwayat bukhari muslim dan lafadz hadis pada riwayat bukhari.

[872]- وعنه رضي الله تعالى عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن بيع العنب حتى يسود وعن بيع الحب حتى يشتد ؛ رواه الخمسة إلا النسائي وصححه ابن حبان والحاكم.

[872]- dan dari anas bin malik semoga Allah ta’ala meridhainya bahwa nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang dari menjual anggur sampai anggur menghitam dan dari menjual biji-bijian sampai biji-bijian itu mengeras ; hadis ini diriwayatkan oleh imam yang lima kecuali annasai dan dishahihkan oleh ibnu hibban dan alhakim.

[873]- وعن جابر بن عبد الله رضي الله تعالى عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لو بعت من أخيك تمرا فأصابته جائحة [*] فلا يحل لك أن تأخذ منه شيئا ، بم تأخذ مال أخيك بغير حق ؟ رواه مسلم ؛ وفي رواية له : أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بوضع الجوائح.

==[*]- الحائجة : الآفة تصيب الثمار فتهلكها والأمر بوضع الجوائح أمر ندب عند الأكثر لأن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن بيع الثمرة قبل بدو صلاحها فلو كانت الجائحة بعد بدو الصلاح من مال البائع على سبيل الوجوب لم يكن لهذا النهي فائدة.

[873]- Dan dari jabir bin abdillah semoga Allah ta’ala meridhai keduanya, berkata : bersabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : seandainya engkau menjual buah kepada saudaramu kemudian buah itu tertimpa penyakit maka tidak halal bagimu untuk mengambil sesuatu dari saudaranya, kenapa kamu mengambil harta saudaramu dengan tanpa hak ? ; hadis diriwayatkan oleh imam muslim ; dan pada satu riwayat bagi imam muslim : bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

==[*]- Al-Ja-ihah adalah : penyakit yang menimpa buah-buahan kemudian penyakit buah tersebut merusaknya dan perintah untuk meletakan buah-buahan yang busuk adalah perintah perintah sunnah menurut mayoritas ulama karena nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari menjual buah-buahan sebelum nampak baiknya buah tersebut maka seandainya buah-buahan yang busuk setelah nampak baiknya dari harta penjual atas hukum wajib tidak ada faedah terhadap larangan ini.

[874]- وعن ابن عمر رضي الله تعالى عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : من ابتاع نخلا بعد أن تؤبر [*] فثمرتها للبائع الذي باعها إلا أن يشترط المبتاع ؛ متفق عليه.

==[*]- التأبير : شق طلق النخلة الأنثى  ليذر فيه من طلع النخلة الذكر.

dan dari ibnu umar semoga Allah ta’ala meridhai mereka berdua dari nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwasannya beliau bersabda : barangsiapa yang menjual pohon kurma setelah pohon kurma dikawinkan maka buahnya untuk penjual yang menjualkannya kecuali pembeli mempersyaratkan ; hadis riwayat bukhari muslim.

==[*]- atta’bir artinya membelah pelepah atau manggar pohon kurma yang betina untuk diserbuki padanya dari manggar pohon kurma yang jantan.

<<<<<== teks sebelumnya_klik3 > < teks setelahnya_klik5 == >>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar